1. Bajigur
Manis dan hangat, rasa minuman yang cocok diminum pas dingin-dingin ini, namanya Bandrek. Bahan dasar bandrek adalah gula aren dan santan. Untuk menambahkan kenikmatan rasa, bajigur ditambah sedikit bubuk vanili, jahe dan garam. Minuman tradisional ini merupakan minuman tradisional khas yang berasal dari Jawa Barat. Biasanya minuman hangat ini diminum dan dikonsumsi bareng dengan ubi rebung, kacang rebus dan klepon. Ternyata di balik minuman tradisional ini, ada khasiat yang baik untuk tubuh kita lho! selain untuk menghangatkan tubuh di saat musim dingin, bajigur berkhasiat untuk meredakan sakit perut dan demam.
2. Es Cendol
Dari Jawa Barat, sekarang kita ke salah satu minuman tradisional Indonesia dari Banjarnegara. Yup, minuman tradisional yang terkenal dari Banjarnegara adalah Es cendol atau Dawet ayu. Saking terkenalnya es cendol mudah ditemui di mana saja. Bahkan di Asia Tenggara pun Cendol ada di mana-mana dengan nama dan versi yang berbeda, contohnya di Singapura bernama ‘Lortchorng’.
Es cendol merupakan es yang dibuat dari tepung beras, es yang diparut, gula merah cair dan santan. Wah, seger banget ya guys? pas banget buat menghilangkan dahaga pada hari-hari yang panas. Tapi tahu nggak? Kalau es cendol itu dipopulerkan lewat lagu “Dawet Ayu Banjarnegara” ciptaan seniman asal Banjarnegara, Bono. Lalu, pada tahun 1980 lagu itu kembali dipopulerkan oleh Grup Seni Calung yang terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970-1980. Dari lagu terkenal itulah, dawet ayu mulai dikenal, dicari dan diminati oleh masyarakat kita.
Minuman yang lahir di Jawa Tengah ini, ternyata merupakan adaptasi atau peranakan dan kembangan dari tradisi Cina dan Jawa. Kagetkan? Pasti baru tahu ya? Sekoteng memiliki rasa hangat yang terasa saat mengisi perut. Rasa hangat yang dimiliki sekoteng berasal dari gula merah dan jahe yang direbus. Masyarakat Jawa menyebut sekoteng “nyokot weteng” yang artinya “menggigit perut” ini karena rasa hangat yang terasa itu tadi guys!. Tahukah kalian? Kata sekoteng berasal dari bahasa Hokkian, yakni Su ko thung atau si guo tang artinya sup empat buah-buahan. Sup empat buah-buahan ini terdiri dari empat buah yang dikeringkan: Kacang amandeh, bii teratai, buah jail, dan terakhir kelengkeng. Di negeri asalnya minuman ini sudah dikonsumsi sejak masa Dinasti Qin (221 SM-206 SM), karena khasiat yang ada pada ke empat buah-buahan tersebut Su ko thung pun digemari masyarakat. Sementara di Indonesia, sekoteng sendiri berisi kacang hijau, kacang tanah, potongan roti, dan pacar cina. Kata Su ko theng kemudian diganti atau diucapkan menjadi berbeda, yakni Sekoteng.
4. Es Teler Minuman segar apa yang terdiri dari alpukat, kelapa muda, nangka, cincau, susu kental manis dan es? Yup, jawabannya adalah Es teler. Minuman yang enak disantap saat hari panas ini memang mudah dijumpai di mana pun. Namun ada satu fakta yang nggak banyak orang tahu kalau asal mula es teler datang dari mimpi!. Berawal dari mimpi dan iseng, bapak Tukiman yang mengadu nasib di Jakarta pertama kali membuat es teler. Pada awalnya niat membuat es teler datang dari mimpinya yang mengatakan ‘jika ingin sukses harus jualan yang segar-segar’. Bahan es teler yang dibuat oleh Pak Tukiman cukup terdiri dari kerokan kelapa muda, alpukat, dan susu kental manis dari hari ke hari semakin laris itu semakin tenar dan mulai menjamur dimana-mana. Keren ya? Dari mimpi jadi membawa kesuksesan! 5. Bir Pletok Dari namanya yang unik pasti muncul berbagai macam pertanyaan dan bikin salah sangka. Lho? emangnya Indonesia punya bir? Aman dikonsumsi nggak? Bir bukannya memabukkan? Nanti kalau mabok gimana? Nggak semuanya bisa nyoba ya? Baca Juga: 10 Minuman Paling Menjijikan di Dunia, Berani Coba? Ini Dia 6 Minuman Terekstrim Di Dunia. Anda Berani Coba? 10 Minuman Starbucks Paling Enak dan Banyak Dipesan Heran ya? memangnya ada minuman tradisional Indonesia yang namanya Bir Pletok? Tenang saja, pada kenyataannya minuman tradisional yang berasal dari budaya Betawi ini aman untuk dikonsumsi dan tidak memabukkan. Kok bisa? Karena bahan dasar yang berasal dari rempah-rempah dan tidak memabukkan. Bir pletok lahir pada saat Indonesia masih di zaman penjajahan Belanda. Pada zaman itu, orang-orang Belanda gemar minum-minum sehabis kerja. Tujuannya yakni untuk menghangatkan badan. Oleh karena itu, masyarakat sekitar yang menyaksikan kebiasaan itu pun mulai mengadaptasi kebiasaan tersebut, intinya sih nggak mau kalah juga, jadi terciptalah Bir Pletok. Hal ini dikarenakan orang Betawi yang nggak mau minum-minuman keras atau memabukkan dan karena dilarang agama, orang betawi pun mengadaptasi apa yang dirasakan setelah meminum Bir, yaitu rasa hangat yang katanya timbul setelah meminum bir. Dari sanalah bahan-bahan ramuan untuk bir pletok muncul. Dengan berbahan dasar kayu secang (untuk pewarna merah Bir Pletok), jahe, cabe jawa, pala, cengkeh, kapulaga, daun pandan, sereh, daun jeruk, kayu manis, gula dan lada, bir pletok pun tercipta. Semua bahan tadi direbus, kemudian disaring, lahirlah bir pletok!. Dari bahan-bahan alami itulah Bir pletok tercipta dan menghasilkan rasa hangat pada tubuh. Lalu, kenapa namanya Bir pletok? Kata pletok diambil dari bunyi yang dihasilkan oleh bambu, tempat pencampuran bir pletok. Selain itu kata pletok pun muncul saat es batu yang ada saat menyajikan Bir pletok. Nah, bir pletok ini bisa disajikan dengan es batu atau pun dalam keadaan hangat. 6. Wedang Ronde Wedang ronde paling enak disantap saat udara dingin mulai ‘menggelitik’ badan, saat hujan datang, pokoknya saat badan butuh minuman hangat. Minuman hangat yang populer di Jawa ini biasanya dijual dengan gerobak. Minuman yang identik di Jawa ini ternyata makanan tradisional dari Cina, Tangyuan. Tangyuan yang populer ini ternyata sudah ada sejak Dinasti Sung. Tangyuan yang unik ini ternyata ada ceritanya lho!. Menurut beberapa literatur ada seorang dayang yang merindukan ke dua orang tuanya, hingga Ia jatuh depresi. Lalu ada seorang menteri yang menolong dayang tersebut, dengan syarat dayat itu harus berhasil membut Tangyuan sebanyak mungkin sampai batas waktu di tanggal 15 bulan 1 imlek. Pada akhirnya dayang tersebut berhasil dan dapat bertemu ke dua orang tuanya. Tanggal tersebut pun diabadikan dan diadakan Festival Yuanxiao atau festival lampion. Seiring waktu pengaruh kebudayaan tersebut meluas hingga ke negeri kita. Lalu munculah Wedang Ronde yang merupakan modifikasi dari tangyuan. 7. Lahang Ternyata Indonesia punya isotonik khasnya sendiri lho! minuman isotonik ini terbuat dari cairan manis yang berasal dari tebu, bit, sorgum, mapel atau getah tandan dari aren, kelapa, kurma dan lainnya yang berasal dari keluarga palma. Eh, minuman isotonik itu baik untuk menggantikan cairan tubuh, karbohidrat dan elektrolit tubuh. Nama isotonik khas Indonesia ini adalah Lahang. Lahang populer di kalangan masyarakat pasundan. Proses mengolah lahang sendir tidaklah mudah, karena harus melewati beberapa tahapan, pertama-tama cairan harus dikumpulkan dengan cara disadap bunga jantan dari pohon yang akan digunakan sebagai bahan baku lahang. Setelah terkumpul dan disimpan dalam bambu, lahang siap untuk dikonsumsi. 8. Bandrek Siapa yang tak kenal dengan minuman penghangat badan satu ini? Bandrek memang sangat pas untuk dinikmati saat cuaca dingin, sehabis hujan. Minuman satu ini identik dengan kota Bandung, meskipun asal-usulnya sendiri tidak diketahui secara pasti. Bandrek yang hangat terbuat dari berbagai rempah-rempah seperti jahe, cengkeh, pala, lada hitam, dan gula aren. Selain dapat menghangatkan badan, banyak yang percaya bahwa bandrek dapat meringankan sakit tenggorokan dan batuk dan sebagainya. 9. Es Doger Minuman ini merupakan salah satu minuman tradisional Indonesia, terdiri dari serutan es dan di campur dengan tapai, ketan hitam, cincau, susu, sirup berwana merah dan pacar cina ini sangat membantu menghilangkan dahaga dikala cuaca panas menyerang. Es doger sangat mudah ditemui dimana-mana lho!. Minuman satu ini ‘lahir’ di Cirebon. Pada awalnya, minuman ini bernama es serut dan hanya memiliki sedikit variasi campuran. Dulu, minuman ini dijual hanya untuk melegakan tenggorokan saja lho, karena susah mendapatkan minuman yang seger guys! Tetapi sekarang sudah banyak banget variasi campurannya, bahkan buah-buahan pun bisa menjadi campuran untuk es doger. Nah, untuk nama es doger sendiri kenapa mengalami perubahan? Itu karena es serut yang dijajakan oleh penjualnya menggunakan gerobak yang didorong. Dari sanalah kata doger muncul, yakni dorong gerobak. Sekarang sudah tahukan kenapa namanya es doger? 10. Selendang Mayang Pernah menocba minuman satu ini? Pasti banyak yang belum pernah mencoba minuman satu ini, selain namanya yang tidak familiar minuman ini pun cukup langka untuk ditemui. Minuman khas betawi ini jarang ditemui karena dikalangan masyarakat Betawi dianggap minuman kuno. Selendang mayang biasanya disajikan ketika acara tertentu, saat lebaran, acara keluarga, arisan dan lainnya. Bahan dasar pembuatan selendang mayang adalah tepung beras. Sedangkan kuahnya terbuat dai daun pandan, gula merah, garam, gula dan air santan. Minuman ini selain menghilangkan dahaga pun mengenyangkan karena porsinya yang cukup banyak. Nah, itu dia sepuluh minuman tradisional Indonesia. Gimana tertarik untuk hunting minuman-minuman di atas? Jangan lupa untuk komentarnya dan feed backnya ya guys, share pengalaman kalian ketika mencoba minuman tradisional tersebut. Atau jika ada yang tertarik untuk menambahkan minuman tradisional lainnya yang tidak tersebutkan. Jangan lupa untuk baca artikel-artikel menarik lainnya. Semakin banyak baca, semakin banyak tau, makanya bacaterus! Baca juga artikel lainnya tentang Minuman atau tulisan menarik lainnya dari Annisa Harli Tanjung. Artikel Terkait Baca Juga: 10 Minuman Paling Menjijikan di Dunia, Berani Coba? 10 Minuman Starbucks Paling Enak dan Banyak Dipesan Ini Dia 6 Minuman Terekstrim Di Dunia. Anda Berani Coba? 10 Minuman Jaman Dulu yang Ngetop di Era 90-an Ini Dia 10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Anda Berani Coba? Referensi dan Sumber Gambar : nationalgeographic.com javasekoteng.blogspot.co.id legenda-unik.blogspot.co.id kompasiana.com kimpse40619.blogspot.co.id About the Author: Annisa Harli Tanjung Seorang Penikmat Kesenian, Pecinta Kucing dan Musik. Music in my Blood Leave A Comment Comment Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment. Ikuti Kami Artikel Terbaru Mau Beli Kurma? Cek 10 Merk Kurma yang Bagus dan Enak Ini 10 Manfaat Durian yang Bagus untuk Kesehatan Tubuh Manusia 10 Bahan Dasar Penting yang Digunakan dalam Masakan Korea Inilah Waktu Terbaik Minum Teh Hijau untuk Diet yang Efektif 10 Makanan Olahan Mangga Muda yang Paling Enak di Dunia Mangga Terbesar di Dunia Ternyata Ada di Asia Tenggara! 10 Makanan khas Natal di Indonesia dari Berbagai Daerah
Kuliner Travelling Beauty Fashion Hiburan Dunia Mistis Serba-Serbi Bacaterus / Food and Recipe / Makanan dan Minuman / 10 Macam Minuman Tradisional Asli dari Indonesia Ditulis oleh Annisa Harli Tanjung - Terakhir diubah pada 15 April 2018 Bhineka Tunggal Ika, Berbeda-beda tapi tetap Satu Semboyan di atas menggambarkan keadaan Indonesia yang memiliki beragam suku dan budaya. Meskipun bermacam-macan etnis, suku dan budaya Indonesia tetaplah satu. Selain uniknya beragam etnis, suku dan budaya yang ada di Indonesia, negeri kita pun banya memiliki destinasi wisata. Itulah daya tarik Indonesia yang mampu menarik turis-turis mancanegara maupun turis lokal. Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia! Dari sabang sampai Merauke- R. Suharjo Yup, bener banget ya guys? karena beragamnya etnis, suku dan budaya yang ada di Indonesia, tak ayal jika Indonesia memiliki beragam makanan dan minuman tradisional Indonesia. Nah, artikel kali ini akan ngebahas tentang 10 minuman tradisional Indonesia. Yuk disimak! Siapa tau ada yang bisa jadi ide untuk diminum saat ini. 1. Bajigur Manis dan hangat, rasa minuman yang cocok diminum pas dingin-dingin ini, namanya Bandrek. Bahan dasar bandrek adalah gula aren dan santan. Untuk menambahkan kenikmatan rasa, bajigur ditambah sedikit bubuk vanili, jahe dan garam. Minuman tradisional ini merupakan minuman tradisional khas yang berasal dari Jawa Barat. Biasanya minuman hangat ini diminum dan dikonsumsi bareng dengan ubi rebung, kacang rebus dan klepon. Ternyata di balik minuman tradisional ini, ada khasiat yang baik untuk tubuh kita lho! selain untuk menghangatkan tubuh di saat musim dingin, bajigur berkhasiat untuk meredakan sakit perut dan demam. 2. Es Cendol Dari Jawa Barat, sekarang kita ke salah satu minuman tradisional Indonesia dari Banjarnegara. Yup, minuman tradisional yang terkenal dari Banjarnegara adalah Es cendol atau Dawet ayu. Saking terkenalnya es cendol mudah ditemui di mana saja. Bahkan di Asia Tenggara pun Cendol ada di mana-mana dengan nama dan versi yang berbeda, contohnya di Singapura bernama ‘Lortchorng’. Es cendol merupakan es yang dibuat dari tepung beras, es yang diparut, gula merah cair dan santan. Wah, seger banget ya guys? pas banget buat menghilangkan dahaga pada hari-hari yang panas. Tapi tahu nggak? Kalau es cendol itu dipopulerkan lewat lagu “Dawet Ayu Banjarnegara” ciptaan seniman asal Banjarnegara, Bono. Lalu, pada tahun 1980 lagu itu kembali dipopulerkan oleh Grup Seni Calung yang terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970-1980. Dari lagu terkenal itulah, dawet ayu mulai dikenal, dicari dan diminati oleh masyarakat kita. 3. Sekoteng Minuman yang lahir di Jawa Tengah ini, ternyata merupakan adaptasi atau peranakan dan kembangan dari tradisi Cina dan Jawa. Kagetkan? Pasti baru tahu ya? Sekoteng memiliki rasa hangat yang terasa saat mengisi perut. Rasa hangat yang dimiliki sekoteng berasal dari gula merah dan jahe yang direbus. Masyarakat Jawa menyebut sekoteng “nyokot weteng” yang artinya “menggigit perut” ini karena rasa hangat yang terasa itu tadi guys!. Tahukah kalian? Kata sekoteng berasal dari bahasa Hokkian, yakni Su ko thung atau si guo tang artinya sup empat buah-buahan. Sup empat buah-buahan ini terdiri dari empat buah yang dikeringkan: Kacang amandeh, bii teratai, buah jail, dan terakhir kelengkeng. Di negeri asalnya minuman ini sudah dikonsumsi sejak masa Dinasti Qin (221 SM-206 SM), karena khasiat yang ada pada ke empat buah-buahan tersebut Su ko thung pun digemari masyarakat. Sementara di Indonesia, sekoteng sendiri berisi kacang hijau, kacang tanah, potongan roti, dan pacar cina. Kata Su ko theng kemudian diganti atau diucapkan menjadi berbeda, yakni Sekoteng.
Heran ya? memangnya ada minuman tradisional Indonesia yang namanya Bir Pletok? Tenang saja, pada kenyataannya minuman tradisional yang berasal dari budaya Betawi ini aman untuk dikonsumsi dan tidak memabukkan. Kok bisa? Karena bahan dasar yang berasal dari rempah-rempah dan tidak memabukkan. Bir pletok lahir pada saat Indonesia masih di zaman penjajahan Belanda. Pada zaman itu, orang-orang Belanda gemar minum-minum sehabis kerja. Tujuannya yakni untuk menghangatkan badan. Oleh karena itu, masyarakat sekitar yang menyaksikan kebiasaan itu pun mulai mengadaptasi kebiasaan tersebut, intinya sih nggak mau kalah juga, jadi terciptalah Bir Pletok.
Komentar
Posting Komentar