Manfaat Buncis Serabut

Buncis Serabut. Nah ni gais kali ini saya akan membagikan sebuah cara menanam Buncis serabut,Selain enak dinikmati sebagai lalapan, buncis juga berkhasiat mencegah dan mengobati Diabetes Mellitus. Mungkin belum banyak orang yang tahu tentang manfaat buncis, tapi bagi mereka yang gemar memakan buncis, tanpa disadari sayuran berukuran mini ini dapat mencegah timbulnya Diabetes Mellitus. Setiap 1 liter darah manusia sehat mengandung gula sekitar 800-1000 miligram. Hormon yang paling berperan dalam dalam mengatur kadar gula adalah hormone insulin. Hormon ini dihasilkan secara alamiah oleh tubuh dari organ tubuh yang bernama pankreas. Pankreas terletak di dekat hati. Hormon insulin bertugas mengatur agar kadar gula dalam darah tetap seimbang ketika tubuh dalam keadaan tegang, lapar, ataupun kenyang.. Kadar gula akan naik jika gula yang berasal dari makanan atau miniman yang masuk ke dalam tubuh telah masuk melalui dinding usus. Saaat inilah pankreas akan membuat insulin.  Seseorang akan menderita Diabetes Mellitus apabila pankreasnya hanya dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang sedikit, atau mungkin pankreasnya tidak bisa menghasilkan insulin sama sekal

buncis serabut
Buncis Serabut
1. Pembibitan
  • Persyaratan Benih/Bibit  
Apabila akan mengusahakan suatu usaha pertanaman, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah pemilihan benih. Benih yang digunakan harus benar-benar benih yang baik. Benih yang baik berasal dari pohon induk yang baik. Benih yang baik harus mempunyai persyaratan tertentu yakni: mempunyai daya tumbuh minimal 80-85%, bentuknya utuh, bernas, warna mengkilat, tidak bernoda coklat terutama pada mata bijinya, bebas dari hama dan penyakit, seragam, tidak tercampur dengan varietas lain, serta bersih dari kotoran. Benih yang baik mempunyai daya tumbuh yang tinggi, dapat disimpan lama, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, tumbuhnya cepat dan merata, serta mampu menghasilkan tanaman dewasa yang normal dan berproduksi tinggi.

  •  Penyiapan Benih
Memilih benih yang baik agak sulit. Karena itu disarankan untuk membeli benih yang bersertifikat. Benih ini telah diuji coba oleh balai pengujian benih, sehingga dijamin kualitasnya. Benih bersertifikat telah banyak dijual ditoko-toko sarana pertanian.
Benih buncis yang dibutuhkan dalam jumlah tertentu, tetapi kadang-kadang benih yang dibeli jumlahnya melebihi yang dibutuhkan. Sehingga, masalahnya sekarang adalah bagaimana menyimpan kelebihan benih itu. Cara menympannya dengan memberi suhu 18-20 derajat C dengan kelembaban relatif 50-60 %. Kandungan air benih juga sangat menentukan terhadap keawetan simpan benih. Kandungan yang baik untuk menyimpan benih sekitar 14%. Bila persyaratan diatas terpenuhi maka daya simpan benih buncis dapat mencapai 3 tahun.

2.   Pengolahan Media Tanam
Selanjutnya untuk memudahkan pekerjaan pemeliharaan dibuat bedengan-bedengan dengan ukuran panjang 5 meter, lebar 1 meter dan tinggi 20 cm. Jarak antar bedengan 40-50 cm, selain sebagai jalan juga untuk saluran pembuangan air (drainase). Untuk areal yang tidak begitu luas, mislnya tanah pekarangan, tidak dibuat bedengan tetapi menggunakan guludan tanah selebar 20 cm, panjang 5 meter, tinggi 10-15 cm dan jarak antar guludan 70 cm.Umumnya tanah di Indonesia bersifat asam (pH <7). Untuk menaikkan pH tersebut diperlukan pengapuran, menggunakan batu kapur kalsit, gips, kadolomite, atau batu kapur talk. Dosis untuk menaikan pH sebesar 0,1 sebesar 480 kg/ha. Pemberian kapur sebaiknya dilakukan 2-3 minggu sebelum penanaman, dengan cara sebagai berikut:  Tanah digemburkan dengan mencakulnya, Kapur disebar merata.Tanah dicangkul kembali agar kapur dapat bercampur dengan tanah secara merata
 Untuk meningkatkan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan pemberian pupuk kandang atau kompos sebanyak 15-20 kg/10 m2 atau kira-kira 3 kaleng penuh bekas minyak tanah. Pemberian pupuk kandang dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah agar lebih gembur, airasi dan drainase lebih baik. Cara menempatkan pupuk kandang maupun pupuk organik ialah dengan menaburkan disepanjang larikan.
Saat pemberian pupuk dasar, dapat juga dilakukan pemberian pestisida organik untuk nematoda. Nematoda Meloidogyne sp. sering menyerang buncis.

3. Penanaman
Air yang dibutuhkan buncis hanya secukupnya, sehingga saat menanam yang paling baik yaitu saat peralihan. Hal ini sangat cocok untuk fase pertumbuhan buncis, dan fase pengisian serta pemasakkan polong. Pada fase ini di khawatirkan akan terjadi serangan penyakit bercak bila curah hujannya terlalu tinggi. Untuk mengatasi curah hujan yang terlalu tinggi dapat dibuat saluran-saluran drainase, ini kalau penanamannya dilakukan pada musim hujan. Sebaliknya, pada musim kemarau perlu dilakukan penyiraman sesering mungkin terutama pada saat awal perkecambahan.

  •  Penentuan Pola Tanam
Tanaman buncis ditanam dengan pola pagar atau barisan karena penanamannya dilakukan pada bedengan atau guludan. Pada pola ini, jarak antar tanaman lebih sempit daripada jarak antar barisan tanamannya. Dengan pola tanam barisan akan mempermudah pekerjaan selanjutnya, seperti pemeliharaan, pengairan, pemupukan, pembumbunan dan panen.
Jarak tanaman yang digunakan adalah 20 x 50 cm, baik untuk tanah datar atau tanah miring. Dan bila kesuburan tanahnya tinggi, maka sebaiknya menggunakan jarak tanam yang lebih sempit lagi, yaitu 20 x 40 cm. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari tumbuhnya gulma, karena gulma akan lebih cepat tumbuh pada tanah yang subur. Penentuan jarak tanam ini harus benar-benar diperhatikan karena berhubungan dengan tersedianya air, hara dan cahaya matahari.

  •  Pembuatan Lubang Tanam
 Setelah menentukan jarak tanam, kemudian membuat lubang tanam dengan cara ditugal. Agar lubang tanam itu lurus, sebelumnya dapat diberi tanda dengan ajir, bambu, penggaris atau tali. Tempat yang diberi tanda tersebut juga ditugal. Kedalaman tugal 4-6 cm untuk tanah-tanah yang remah dan gembur, sedangkan untuk tanah liat dapat digunakan ukuran 2-4 cm. Hal ini disebabkan pada tanah liat kandungan airnya cukup banyak, sehingga dikhawatirkan benih akan busuk sebelum mampu berkecambah.


  • Cara Penanaman
Tanaman buncis tidak memerlukan persemaian karena termasuk tanaman yang sukar dipindahkan, sehingga benih buncis dapat langsung ditanam di lahan/kebun. Tiap lubang tanam dapat diisi 2-3 butir benih. Setelah itu lubang tanam ditutup dengan tanah.

4. Pemeliharaan Tanaman

  • Penyulaman
Berikutnya Biji buncis dapat tumbuh setelah lima hari sejak tanam, benih yang tidak tumbuh harus segera diganti (disulam) dengan benih yang baru. Penyulaman sebaiknya dilakukan dibawah umur 10 hari setelah tanam, agar pertumbuhan bibit-bibit tidak berbeda jauh dan memudahkan pemeliharaan.

  • Pengguludan
Peninggian guludan atau bedengan dilakukan pada saat tanaman berumur lebih 20 dan 40 hari. Lebih baik dilakukan pada saat musim hujan. Tujuan dari peninggian guludan adalah untuk memperbanyak akar, menguatkan tumbuhnya tanaman dan memelihara struktur tanah.

  •  Pemangkasan
 Untuk memperbanyak ranting-ranting agar diperoleh buah yang banyak, tanaman buncis perlu dipangkas. Pemangkasan sebatas pembentukan sulurnya. Pelaksanaan pemangkasan dilakukan bila tanaman telah berumur 2 dan 5 minggu. Pemang-kasan juga dimaksudkan untuk mengurangi kelembapan di dalam tanaman sehingga dapat menghambat perkembangan hama penyakit. Pucuk-pucuk tanaman hasil pangkasan dapat digunakan sebagai sayuran.

  • Pemupukan
Tindakan pemupukan pada tanaman buncis perlu dilakukan dengan alasan hara tanaman yang disediakan oleh tanaman dalam jumlah yang terbatas. Sewaktu-waktu zat hara akan berkurang karena tercuci kadalm lapisan tanah, terbawa erosi bersama larutan tanah, hilang melalui proses evaporasi (penguapan), dan diserap oleh tanaman. Apabila keadaan tersebut dibiarkan terus menerus tanpa adanya perbaikan, maka makin lama persediaan hara dalam tanah makin berkurang sehingga tanaman tumbuhnya merana. Untuk mencukupi kebutuhan hara tersebut, perlu tambahan dari luar melalui pemupukan. Diharapkan dengan pemupukan akan mengembalikan dan meningkatkan kandungan hara dalam tanah, sehingga tanaman akan tumbuh subur dan produksinya akan melimpah.
Pemupukan ini dapat dilakukan pada umur 14-21 hari setelah tanam, caranya cukup ditunggal kurang lebih 10 cm dari tanaman. Setelah itu ditutup kembali dengan tunggal atau diinjak dengan kaki.

  • Pengairan
Air yang diberikan alam sangat bervariasi dan seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman. Untuk itu, diperlukan pengaturan pengairan. Biasanya pengairan dilakukan bila penanamannya dilakukan pada musim kemarau, yaitu pada umur 1-15 hari. Pelaksanaannya dilakukan 2 kali sehari, setiap pagi dan sore. Bila penanamannya dilakukan pada musim hujan, yang perlu diperhatikan adalah masalah pembuangan airnya. Kelebihan air dapat disalurkan melalui parit-parit yang telah dibuat di antara bedengan atau guludan.



5. Pengendalian hama dan Penyakit
  • Kumbang daun
Penyebab: kumbang Henose-pilachna signatipennis atau Epilachna signatipennis, sering disebut kumbang daun epilachna yang termasuk famili Curculionadae. Bentuk tubuhnya oval, warna merah atau coklat kekuningan, panjang antara 6-8 mm. Pengendalian:(1) bila sudah terlihat adanya telur, larva, maupun kumbangnya, maka dapat langsung dibunuh dengan tangan; (2) dengan pestisida organik (dengan campuran (3) rotasi tanaman dengan tanaman yang bukan inang.
  •  Penggerek daun
Penyebab:ulat Etiella zinckenella yang termasuk dalam famili Pyralidae. Penyebarannya meliputi daerah tropis dan subtropis. Gejala: polong yang masih muda mengalami kerusakan, bijinya banyak yang keropos. Kerusakkan ini tidak sampai mematikan tanamanbuncis.Pengendalian: penyemprotan dengan pestisida organik (yang dicampur dengan bw.putih, cabe rawit, daun/niji nimba, daun tomat, merica, sambiloto) . Waktu penyemprotan dilakukan segera setelah diketahui adanya serangan dan dapat diulangi beberapa kali menurut keperluan. 
  •  Lalat kacang
 Penyebab:lalat Agromyza phaseoli yang termasuk dalam famili Agromyzidae. Lalat betina dan jantan mempunyai ukuran yang berbeda. Lalat betina mempunyai panjang tubuh kurang lebih 2,2 mm, sedang yang jantan hanya 1,9 mm. Gejala: daun berlubang-lubang dengan arah tertentu, yaitu dari tepi daun menuju tangkai atau tulang daun. Gejala lebih lanjut berupa pangkal batang yang membengkok atau pecah. Kemudian tanaman menjadi layu, berubah kuning, dan akhirnya mati dalam umur yang masih muda. Apabila tidak mengalami kematian, maka tumbuhnya kerdil, sehingga produksinya sedikit.
Pengendalian:hendaknya dilakukan sedini mungkin, yaitu pada saat pengolahan tanah. Setelah biji-biji buncis ditanam sebaiknya lahan langsung diberi penutup dari jerami daun pisang. Penanaman dilakukan secara serentak. Bila tanaman sudah terserang secara berat, maka segeralah dicabut dan dibakar atau dipendam dalam tanah. Namun, apabila serangan masih kecil, disarankan agar menggunakan pestisida organik (dengan campuran bw.putih, cabe rawit, daun/niji nimba, daun tomat, merica, sambiloto). Penyemprotan dilakukan sebanyak 2-3 kali sampai umur 20 hari, tergantung berat ringan serangan 
  •  Penyakit antraknosa
Penyebab: cendawan Colletotrichum lindemuthianum, termasuk dalam famili Melanconiaccae.. Gejala: (1) terdapat bercak-bercak kecil berwarna coklat karat pada polong buncis muda;(2) bercak hitam atau coklat tua di bagian batang tanaman tua.
Pengendalian: (1) memakai benih yang benar-benar bebas dari penyakit;(2)  pergiliran tanaman, maksudnya untuk memotong siklus hidup cendawan tersebut. Pergiliran tersebut dapat dengan tanaman lobak, wortel atau kol bunga;(3) penyemprotan pestisida organik.
  •   Penyakit embun tepung
Penyebab: cendawan Erysiphe polygoni, yang termasuk dalam famili Erysiphaceae. 
Gejala: daun, batang, bunga dan buah berwarna putih keabuan (seperti beludru). Apabila serangan pada bunga ringan, maka polong masih dapat terbentuk. Namun bila gagal serangannya berat akan dapat menggagalkan proses pembuahan, bunga menjadi kering dan akhirnya mati. Bila polong yang diserang maka polong tidak gugur, tetapi akan meninggalkan bekas berwarna cokelat surat sehingga kualitasnya menurun. 
Pengendalian: (1) bagian-bagian yang sudah terserang sebaiknya dipotong atau dibakar;(2) dapat juga disemprot dengan pstisida organik. Atau dapat juga dilakukan penghembusasn dengan tepung belerang.
  •  Penyakit layu
Penyebab: bakteri Pseudomonas sollanacearum. Bakteri ini termasuk dalam famili p
tanaman akan terlihat layu, menguning dan kerdil. Bila batang tanaman yang terserang dipotong melintang, maka akan terlihat warna cokelat dan kalau dipijit keluar lendir berwarna putih. Kadang-kadang warna cokelat ini bisa sampai ke daun. Akar yang sakit juga berwarna cokelat.Pengendalian: (1) penyiraman tanaman dengan air yang bebas dari penyakit;
(2) dengan rotasi tanaman selama 2 tahun;
(3) penyemprotan dengan fungsida Agrept 20 WP dengan konsentrasi 0,5-1 gram/liter air.

6. Panen dan Pasca Panen
  • Ciri dan Umur Panen
Pemanenan dapat dilakukan saat tanaman berumur 60 hari dan polong memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:a) Warna polong agak muda dan suram.b) Permukaan kulitnya agak kasar.c) Biji dalam polong belum menonjol.d) Bila polong dipatahkan akan menimbulkan bunyi letup.
  • Cara Panen
Dalam menentukan saat panen harus setepat mungkin sebab bila sampai terlambat memetiknya beberapa hari saja maka polong bincis dapat terserang penyakit bercak Cercospora. Penyakit tersebut sebenarnya hanya menyerang daun dan bagian tanaman lainnya, tetapi karena saat pemetikan yang terlambat maka penyakit tersebut berkembang sampai ke polong-polongnya.Cara panen yang dilakukan biasanya dengan cara dipetik dengan tangan. Penggunaan alat seperti pisau atau benda tajam yang lain sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan luka pada polongnya. Kalau hal ini terjadi maka cendawan atau bakteri dapat masuk kedalam jaringan, sehingga kualitas polong menurun.
  •  Periode Panen
Pelaksanaan panennya dapat dilakukan secara bertahap, yaitu setiap 2-3 hari sekali. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh polonh yang seragam dalam tingkat kemasakkannya. Pemetikan dihentikan pada saat tanaman berumur lebih dari 80 hari, atau kira0kira sejumlah 7 kali panen.

    • Sortasi

      Sortasi meliputi kegiatan-kegiatan membuang atau memisahkan hasil berdasarkan kualitas dan mengadakan klarifikasinya. Polong buncis yang cacat akibat serangan hama dan penyakit, polong yang tua maupun polong yang patah akibat panen yang kurang baik, semuanya kita pisahkan. Polong-polong yang demikian hanya akan mengurangi nilai pasar dan nilai beli dari komoditi tersebut. Proses sortasi ini biasanya dilakukan ditempat-tempat pengumpulan yang diletakkan tidak jauh dari lahan pertanian. Tempat dilakukannya sortasi ini harus cukup terlindung, supaya hasil yang baru dipanen tidak lekas menjadi layu

      Komentar

      1. Radang Paru-paru Copd.

        Saya Abd Kadir bin Sumardi, 42 tahun. Saya disahkan mengidap radang paru-paru pada akhir tahun 2020. Petanda awal sakit saya ialah batuk tak berhenti selama 3 bulan. Batuk yang berkahak dan adakala nya berdarah. Setelah mendapatkn rawatan di pelbagai klinik kerajaan dan swasta , batuk tetap tak baik, sukar bernafas dan dada terasa sakit sangat.
        Banyak rawatan alternatif dari produk luar saya ambil tapi tak berkesan. Kemudian saya buat x-ray dan mendapatkan rawatan hospital. Doktor pun mengesahkan saya mengidap radang paru-paru akibat dari pencemaran alam sekitar yang mengandungi bahan kimia. Untuk makluman, saya bekerja dalam persekitaran yang mengandungi pencemaran bahan kimia. Setelah itu sahabat saya telah terlihat di facebook berserta testimonial pesakit. Lalu dia pun memperkenalkan kepada saya untuk mencuba produk tersebut. Saya pun menghubungi pengasas produk tersebut En. Zuhairi dan mendapatkan nasihat daripada beliau. Beliau mengesyorkn saya untuk mencuba. Alhamdulillah dalam 2 minggu dah terasa perubahan .Batuk samakin berkurang. Saya terus mengamalkan 2 jenis jus itu selama beberapa bulan sampai masalah pernafasan dan batuk terus semakin baik. Menurut En. Zuhairi, masalah saya ini ialah paru-paru copd iaitu sakit yang tiada ubatnya dan pesakit perlu menggunakan oksigen sekiranya semakin teruk. Tapi Alhamdulillah sehingga kini saya terus mengamalkan. Syukur pada Allah mengenalkan saya dengan En. Zuhairi
        Semoga beliau berjaya membantu pesakit lain juga di luar sana untuk sembuh dengan produk ini.
        ..........................................................................
        Dan ramai lg psakit2 yg gunakan produk ni sembuh dari masalah lutut kronik,kanser gout kronik dan lain2 yg guna produk jutawan herbs ni. Ini kenyataan bkn rekaan untuk melariskan produk semata2. Benda elok harus dikongsi agar sama2 dapat manfaat,okay.

        Nanti boleh hubungi En. Mohd Zuhairi dn pm sendiri testimoni2 td tu yer..๐Ÿ˜‰

        9)Jadi saya mintak pd sape2 yg ada sakit kanser x kisah lah kanser apa pon...Call atau terus wasap Pengasasnya sendiri okay๐Ÿ‘‡๐Ÿป
        En. Mohd Zuhairi - 017468 7570


        ๐Ÿ’Yg penting ubat nya MAMPU DIBELI dan mujarab..mudah mudahan aaminn..๐Ÿคฒ๐Ÿผ


        Call order wasap@call- En mohd zuhairi- 0174687570

        ๐Ÿ˜kalau wasap lambat balas(biasa nya sebab ramai yg wasap dia.)
        Tp nanti dia akn blas jugak yer..
        #sharepadayangmemerlukan
        #sharing is caring

        BalasHapus

      Posting Komentar